Jumat, 18 Juni 2010

PENYAKIT ASAM URAT

Asam Urat


A. Pengertian Asam Urat
Asam urat atau arthritis pirai (gout) adalah proses peradangan yang terjadi karena penumpukkan kristal asam urat pada jaringan di sekitar sendi. Tidak berarti bila terjadi peninggian kadar asam urat dalam tubuh berarti anda menderita penyakit ini, hanya saja tingginya kadar asam urat dalam tubuh akan meninggikan resiko anda untuk terkena penyakit ini. Asam urat ini lebih sering diderita oleh pria dan serangannya bersifat berulang. Asam urat dapat menyerang baik pria maupun wanita tanpa batas usia. Kadar normal asam urat pada pria 3 – 7,2 mg/dl mg/dl sedangkan wanita berkisar 2 – 6 mg/dl. Kadar asam urat dalam tubuh dapat bervariasi tergantung dari beberapa faktor, antara lain :
1. Kadar purin dalam makanan, purin merupakan salah satu komponen penting dalam membentuk DNA, dan setelah digunakan maka produk sisanya adalah asam urat, sehingga bila dalam makanan terdapat kadar purin yang tinggi maka otomatis kadar asam urat dalam darah akan tinggi pula.
2. Berat badan, berat badan yang berlebih semakin meningkatkan resiko kenaikan produksi asam urat dan kurangnya pengeluaran asam urat dari air kemih.
3. Jumlah alkohol yang diminum, minum alkohol setiap hari akan meningkatkan produksi asam urat dan mengurangi pengeluaran asam urat. Lagipula alkohol banyak mengandung purin.
4. Obat diuretik / analgetik yang dikomsumsi, efek dari obat diuretik golongan tiazid maupun analgetik adalah mengurangi pengeluaran asam urat melalui air kemih sehingga asam urat menumpuk dalam darah.
5. Faal ginjal, asam urat dikelurkan dari tubuh melalui air kemih dan bila fungsi ginjal tidak baik maka proses penyaringan asam urat dari dalam darah untuk kemudian dilarutkan dalam air kemih tidak akan berlangsung dengan baik. Akibatnya asam urat akan menumpuk dalam darah.
6. Volume urin per hari, semakin banyak volume air kemih yang dikeluarkan maka semakin banyak asam urat yang dikeluarkan dari dalam tubuh.
Bila kadar asam urat dalam darah diatas 7 mg/100ml maka anda dapat dikatakan mengalami hiperusemia, namun sekali lagi ini tidak berarti anda menderita asam urat tapi hanya beresiko menderita.

B. Mekanisme Nyeri pada Penyakit Asam Urat
Rasa nyeri yang timbul pada asam urat terjadi melalui beberapa fase, antara lain :
a. Pengendapan kristal monosodium urat
Pengendapan kristal urat dapat terjadi bila konsentrasi dalam plasma darah lebih dari 9 mg/dl. Pengendapan ini terjadi di tulang rawan sendi, sinovium, jaringan di sekitar sendi misalnya bursa, tendon, dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif akan dibungkus oleh berbagai macam protein. Pembungkusan dengan imunoglobulin G akan merangsang netrofil (sel pertahanan tubuh) untuk berespon terhadap pembentukan kristal. Pada tahap inilah rasa nyeri pada sendi mulai timbul.
b. Respon sel darah putih polimorfonuklear (PMN)
Kristal yang terbentuk akan bertindak sebagai faktor penarik bagi sel darah putih PMN untuk melakukan proses fagositosis (memakan) kristal tersebut.
c. Fagositosis
Kristal yang dimakan oleh sel darah putih akan membentuk fagolisosom dan akhirnya membran kristal akan bersatu dengan membran sel darah putih membentuk membran leukositik lisosom.
d. Kerusakan lisosom
Proses selanjutnya adalah kerusakan lisosom. Sesudah selaput protein kristal dirusak, terjadi ikatan hidrogen antara permukaan kristal membran lisosom dan penglepasan enzim-enzim dan oksida radikal ke dalam sitoplasma.
e. Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan ke dalam cairan sendi, yang menyebabkan kenaikan intensitas respon peradangan dan kerusakan jaringan. Pada tahap ini rasa nyeri yang ditimbulkan sangat hebat dan dapat menyebabkan kerusakan pada sendi.
C. Penggolongan Hiperurisemia
Penumpukan asam urat dalam tubuh sangat tergantung dari rasio pembentukan dan pengeluaran asam urat. Bila terjadi ketidakseimbangan salah satu faktor diatas misalnya produksi yang berlebihan atau pebgeluaran yang berkurang, maka akan terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh. Kelebihan asam urat (hiperurisemia) dapat dikategorikan menjadi 3 bagian :
1. Hiperurisemia primer artinya kelebihan asam urat murni akibat gangguan pada proses produksi maupun pengeluarannya. Pada gangguan pengeluaran, penyebab utama adalah kelainan pada fungsi ginjal sehingga terjadi penurunan pengeluaran asam urat melalui air kemih, dan biasanya ini 90% dari penyebab utama hiperurisemia primer. Sedangkan 10 % akibat gangguan pada produksi dimana terjadi kelebihan produksi daripada asam urat, hal ini terjadi akibat kelainan enzim yang mengatur metabolisme daripada asam urat. Kelainan enzim ini termasuk kelainan kongenital, dimana bila terjadi kekurangan enzim hipoxantin-guanin fosforibosil transferase (HGPRT) parsial akan menimbulkan asam urat pada umur muda (15-30 tahun) dan dapat ditemukan kelainan lain seperti artikulasi yang kacau (disartri), refleks yang berlebihan (hiperrefleksi), gangguan koordinasi gerak, dan atau retardasi mental. Sedangkan bila kelainan terjadi pada enzim PRPP (fosforibosil-piro-fosfat) sintetase ataupun enzim HGPRT mengakibatkan peningkatan produksi PRPP dan asam urat, gejala baru akan muncul pada dekade kedua atau ketiga dan mempunyai insidens batu asam urat yag tinggi.
2. Hiperurisemia sekunder artinya kelebihan asam urat disebabkan oleh penyakit lainnya yang mendasari. Prinsip penumpukan asam urat tetap sama yaitu akibat kelebihan produksi ataupun kurangnya pengeluaran asam urat, hanya saja hal ini dipicu oleh penyakit utama yang mengganggu metabolisme asam urat.
3. Hiperurisemia idiopatik artinya penyebab kelebihan asam urat tidak diketahui.

Perjalanan penyakit asam urat ini perlahan-lahan dan melalui beberapa stadium yaitu :
1. Hiperurisemia asimptomatis
Pada stadium ini terjadi peningkatan asam urat dalam darah tanpa disertai gejala nyeri sendi, tofus ataupun batu urat. Pada pria stadium ini muncul pada masa pubertas sedangkan wanita biasanya saat menopause. Bila hiperurisemia terjadi akibat kelainan enzim maka stadium ini muncul sejak . Stadium ini dapat berakhir sebagai serangan nyeri sendi akut primer ataupun batu asam urat (urolithiasis) pada ginjal. Kelainan lain yag dapat timbul adalah kelainan ginjal, penyakit pembuluh darah dan hipertensi.
2. Arthritis pirai akut
Stadium ini ditandai dengan tanda-tanda peradangan seperti : nyeri yang sangat hebat, bengkak, merah dan panas pada area sendi, biasanya menyerang sendi-sendi besar terutama sendi kaki dan biasanya hanya menyerang satu sendi saja. Serangan biasa muncul pada malam hari dan anda baru menyadarinya sesaat sesudah bangun tidur atau rasa sakitnya membuat anda bangun terbangun dari tidurnya. Serangan akut ini timbul pada pria pada usia sekitar 30-35 tahun dan wanita pada masa menopause. Serangan nyeri akan menghilang dalam 10 hari dan bila diobati dengan tepat akan menghilang dalam 3 hari saja.
3. Bentuk “antara” gout
Merupakan stadium interval antar serangan akut. Jarak antara waktu serangan akut yang pertama dengan yang berikutnya sangat bervariasi tergantung dari individunya. Biasanya berkisar antara 6 bulan – 2 tahun. Serangannya bersifat banyak sendi (poliartikular), lebih berat, berlangsung lebih lama dan biasanya disertai dengan demam.
4. Arthritis pirai menahun dengan tofus
Waktu yang diperlukan dari serangan akut pertama kali hingga menjadi kronis disertai tofus (benjolan keras berisi kristal monosodium urat) biasanya berkisar 11 tahun tapi keadaan kronis menahun tidak selalu mutlak bergantung dari keadaan akut sebelumnya. Pembentukan tofus ini tergantung dari kadar asam urat darah, faktor setempat dan fungsi ginjal. Biasanya tofus terdapat pada tulang rawan sendi, membran sinovial, tendon, jaringan lemak dll. Tofus dapat juga terjadi di otot jantung, katup mitral jantung, sistem konduksi jantung, mata, dan tenggorokan. Kelainan yang timbul ini dapat terlihat pada pemeriksaan radiologis.

D. Solusi untuk Mengatasi Penyakit Asam Urat
1. Terapi Farmakologis
Untuk mengatasi serangan akut akibat asam urat ini sama untuk jenis primer, sekunder, produksi asam urat berlebih maupun pengeluaran asam urat yang berkurang yaitu menggunakan obat-obatan seperti :
 Colchicine
 Indometasin
 Fenilbutason
 Obat anti inflamsi lain yang non steroid yang lain
 Kortikotropin
Obat-obat diatas hanya berperan dalam menghilangkan rasa nyeri akibat proses peradangan di sendi tapi tidak mengurangi kadar asam urat dalam darah. Sedangkan untuk mengontrol kadar asam urat dalam darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Menambah pengeluaran asam urat melalui air kemih dengan obat-obatan urikosurik seperti :
 Probenesid
 Sulfinpirazon
 Azapropazon
 Benzbromaron
b. Menghambat produksi daripada asam urat dengan obat-obatan yang menghambat enzim xantin oksidase yang berperan dalam produksi asam urat contoh obat golongan ini adalah alopurinol. Tapi obat ini hanya diberikan bila ada kondisi berikut ini :
 Penderita tidak menunjukkan respon terhadap obat urikosurik
 Penderita hipersensitif dan intoleran terhadap obat urikosurik
 Penderita dengan batu urat di ginjal
 Penderita dengan tofus yang besar yang memerlukan kombinasi urikosurik dan aluprurinol
 Hiperurisemia sekunder akibat mieloproliferatif
Alupurinol ini harus diminum selama hidup dan teratur dan harus berhati-hati dalam mengkombinasikan dengan obat lain.
2. Terapi Non Farmakologis
Tentu mencegah lebih baik daripada mengobati, pencegahan dapat dilakukan dengan cara :
1) Pantang makanan yang mengandung purin tinggi, yaitu :
• Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.
• Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.
• Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
2) Hindari alkohol, menu berlemak, benda keton (kencing manis), kelaparan (diet ketat)
3) Lebih banyak meminum air putih
4) Menjaga berat badan tetap ideal
5) Jangan pernah memijat sendi yang nyeri ataupun benjolan yang muncul pada sendi
6) Lakukan pemeriksaan teratur kadar asam urat dalam darah
Untuk mencegah serangan akut berulang dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan seperti colchicine dan indometasin dosis rendah sampai kadar asam urat normal.
Selain memperhatikan pola makan agar terhindar dari serangan akut gout, juga dapat digunakan herbal yang berkhasiat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Herbal untuk mengatasi asam urat antara lain berkhasiat sebagai antiradang, menghilangkan nyeri, meningkatkan kinerja ginjal dalam pembuangan asam urat, peluruh kemih, dan mencegah terjadinya komplikasi pada ginjal dan organ tubuh lainnya. Berikut herbal yang dapat digunakan untuk menurunkan asam urat.
1. Sambiloto (Andrographis paniculata)
2. Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus)
3. Akar Alang-Alang (Imperata cyllindrica)
4. Ceplukan (Physalis angulata)
5. Daun sendok (Plantago major)
6. Jahe merah (Zingiber officinale)
7. Pegagan (Centella asiatica)
8. Krokot (Portulaca oleracea)
9. Kunyit (Curcuma longa)
10. Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza)
11. Mengkudu (Morinda citrifolia)
12. Meniran (Phyllanthus urinaria)
13. Rambut Jagung (Zea mays L.)
14. Salam (Syzygium polyanthum)
Berikut contoh resep herbal untuk menurunkan asam urat tinggi
Resep 1.
25 gram jahe merah + 10 gram sambiloto + 60 gram akar alang-alang + 30 gram temu lawak. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
Resep 2.
2 buah mengkudu + 30 gram krokot + 15 gram pegagan + 15 lembar daun salam. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
Resep 3.
30 gram daun kumis kucing + 15 gram meniran + 15 gram ceplukan + 25 gram kunyit. Bahan-bahan dicuci bersih, dipotong-potong, direbus dengan 4 gelas air hingga tersisa 2 gelas, disaring, diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
Catatan : pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci kaca/pyrex atau panci enamel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar